Pemilihan jenis huruf untuk kebutuhan media cetak maupun online haruslah tepat. Sebab, ini akan menentukan apakah pembaca akan berminat membacanya atau langsung menutup halaman karena tidak nyaman.
Apa Beda Huruf ‘Serif’ dan ‘Sans Serif’
Jika Anda sering menulis di Microsoft Word atau aplikasi pengolah kata lainnya, pasti sering mendapati jenis font Serif dan Sans Serif. Sebenarnya apa perbedaannya?
Font Serif ini ternyata lebih cocok digunakan untuk media-media cetak. Ciri-cirinya adalah kakinya kecil dan di pangkal hurufnya seperti berbentuk runcing. Inilah yang membuat setiap karakternya lebih jelas dan mudah teridentifikasi sehingga cocok untuk buku, koran atau majalah.
Sementara font Sans Serif lebih sering digunakan untuk media digital atau online. Misalnya teks di dalam iklan atau tulisan di blog. Salah satu alasannya adalah karena lebih mudah terbaca.
Huruf untuk Media dicetak
Beberapa contoh jenis font Serif untuk media cetak misalnya Times New Roman, Georgia, Bookman, atau Courier. Contoh penerapannya misal dalam penulisan surat resmi ataupun tidak resmi, brosur, buku, dan sebagainya.
Huruf untuk Media Online
Lalu bagaimana dengan buku cetak yang kemudian bertransformasi menjadi e-book atau buku elektronik? Jika diperhatikan, kebanyakan jenis hurufnya berubah. Untuk media digital, font Sans Serif digunakan karena tingkat resolusinya tinggi.
Apalagi sekarang kebanyakan pembaca media online berasal dari pengguna smartphone. Menurut sebuah studi font Sans Serif yang paling banyak disukai di media-media digital adalah Courier, Arial dan Verdana. Sedangkan jenis huruf Times New Roman justru sangat tidak disukai.