Penggunaan nama Al-Falah pada sejumlah masjid memang sudah umum bahkan di Orchard Road Singapur juga terdapat masjid Al-Falah. Al-Falah sendiri memiliki arti Sukses, Jaya atau pun beruntung. Ada juga yang mengartikan sebagai simbol kemakmuran.
Di beberapa daerah di Indonesia khususnya di Surabaya juga terdapat masjid dengan nama Al-Falah. Masjid ini sangat ramai di kunjungi oleh para jamah, tidak hanya untuk ibadah shalat tetapi ada beberapa aktivitas masjid islami yang kerap dilakukan di tempat ini.
Sejarah Masid Al-Falah
Masjid Al-Falah Surabaya ini diresmikan tepat di hari kamis malam tanggal 27 September 1973. Pada malam ini merupakan awal dari bulan Ramadhan, sekaligus menjalankan ibadah shalat tarawih di masjid itu.
Di keesokan harinya yakni pada hari jum’at, awal puasa ramadahan dan awal masjid ini dijadikan sebagai tempat shalat jum’at untuk pertama kalinya. Pada waktu itu, khatib shalat jum’at adalah KH. M Syafi’I Abdulkarim. Inilah sejarah yang menjadi bagian cerita perjalanan dari masjid yang satu ini.
Masjid Al-Falah yang berada di surabaya ini tidak hanya dijadikan sebagai tempat ibadah, tetapi juga berbagai aktivitas keagamaan lain. Diantaranya yayasan pendidikan, lembaga kursus, dan lembaga Ziswaf.
Terdapat lembaga pendidikan mulai dari TPQ, TK, SD dan SMP Al-Falah yang cukup terpercaya oleh masyarakat Surabaya. Sistem pengelolaan di sini sangat tertata, itulah yang menjadi percontohan bagi masjid-masjid yang lainnya.
Tidak hanya itu terdapat pula lembaga kursus yang telah membuka 17 jenis kursus ilmu agama seperti kursus baca tulis Al-Qur’an dan bahasa arab. Kursus ini dibuka untuk siapa saja ingin mendalami ilmu agama, bahkan orang yang sudah tua pun.
Lembaga pendidikan dan pengelolannyapun banyak di tiru oleh masjid lainnya. Seperti salah satu masjid di Jawa Tengah. Inilah yang menjadikan masjid ini rame dikunjungi oleh para jamaah. Kini sudah ada sekitar 4.000 santri dari berbagai kalangan dan usia dengan 67 orang pengajar.
Para pengajar berasal dari remaja masjid yang aktif dan para mahasiswa yang bekerjasama dengan Masjid Al-Falah. Para mahasiswa tersebut biasanya bekerjasama karena tergabung dengan sebuah organisasi kampus. Banyak pula pengajar yang secara sukarela mau bergabung di sana.
Oleh karena itu, masjid ini tidak kesulitan untuk mencari pengajar ahli.Masjid ini terletak di tengah kota Surabaya tepatnya di Jl. Raya Darmo 137A Surabaya. Setiap hari setelah melaksanakan shalat subuh dan shalat maghrib dilanjut dengan kajian berupa ceramah. Dengan materi ceramah tergantung jadwal.
Para pembicara juga dari ulama yang ahli dan menguasai materi. Hal itu dikarenakan agar tidak salah dalam menafsirkan. Yang menarik dari masjid ini bukan pada bangunannya, tetapi pada berbagai kegiatan yang dikelola oleh pengurus masjid. Di lihat dari fisik masjid ini sama seperti masjid biasanya memiliki kubah.
Dekorasi Sederhana Masjid Al-Falah
Pada bagian dalam masjid juga tidak ada sesuatu yang spesial. Hanya saja terlihat lebih luas karena tidak ada dinding penyangga masjid. Karpet masjid juga tampak biasa, dengan harga karpet masjid yang sesuai dengan jenisnya.
Pada sisi kanan dan kiri lebih banyak jendela dengan kaca pada umumnya. Walaupun begitu, masjid ini menjadi masjid yang mengerti akan pelayanan kepada masyarakat Surabaya.
Walaupun sederhana tampak dari dalam ataupun luar masjid ini terlihat indah di pandang. Sebuah bangunan masjid yang jauh berbeda dengan Masjid Agung Surabaya yang harga karpet masjid mewah ini cukup fantastik.
Melansir dari situs generasihijau.com, Sebagian besar jamaah yang datang adalah dari kalangan pegawai, bahkan seorang Bupati juga mengikuti kajian atau belajar mengaji di sini. Maka tidak heran, jika banyak mobil parkir di halaman masjid.
Untuk mengurangi dampak kemacetan, pihak pengelola masjid menghimbau kepada semua jamaah yang datang alangkah lebih baik menggunakan angkutan umum. Dengan begitu, akan mengurangi volume kendaraan di halaman masjid.
Selain memiliki lembaga pendidikan dan lembaga kursus, masjid Al-Falah juga mengelola lembaga ZisWaf. Bahkan jumlah shadaqoh dari para jamaah dan para donatur mencapai 50 juta rupiah setiap bulan.
Jumlah tersebut terus meningkat, mengingat masjid ini rata-rata jamaahnya berasal dari kalangan atas. Terlebih, mereka yang datang rata-rata adalah para pensiunan.
Itulah beberapa penjelasan mengenai masjid Al-Falah yang ada di Surabaya. Masjid yang masyarakatnya mengelola dan masjid mengelola masyarakat hingga menjadi daya tarik tersendiri.
Konon katanya, masjid ini pertama kali dipelopori oleh seorang pejabat. Hingga ini menjadi sebuah ajakan positif untuk mereka yang sibuk di kantor dan meluangkan waktunya untuk senantiasa mengingat akan Allah.
Tidak ada kata terlambat untuk belajar, selagi ada kemaun pasti dan tidak merasa malu, usia bukanlah kendala untuk terus belajar. Walaupun harus memulai dari nol, inilah yang diterapkan dalam konsep masjid ini.