Hampir setiap negara bagian di Indonesia memiliki rumah adat. Model dan bentuk arsitektur juga bergantung pada praktik budaya masing-masing daerah. Rumah adat Sumatera di bawah ini tersebar di seluruh wilayah Sumatera.
1. Rumah Krong Bade dari Aceh
Rumah adat Sumatera pertama berasal dari rumah Krong Bade dari Aceh
yang berbentuk persegi panjang dan memanjang dari timur ke barat. Cerobong asap dibangun di atas lantai 3 meter di atas tanah. Kecuali atap yang terbuat dari rubia dan daun lontar, seluruh bangunannya terbuat dari kayu.
2. Rumah Bolon di Sumatera Utara
Rumah Bolon merupakan rumah adat dari Sumatera bagian utara yang telah diturunkan secara turun-temurun kepada nenek moyangnya. Awalnya, Lumboron menargetkan 13 kerajaan yang tersebar di Sumatera bagian utara. Raja-raja tersebut antara lain Raja Langingman, Raja Nagaraja, Raja Batiran, Raja Bakarja, Raja Baring, Raja Bonabatu, Raja Rajaoran, Raja Attian, Raja Holmabran, Raja Ronandop, Raja Raharim, Raja Carltanju dan Raja Mogam.
3. Rumah Padang Gadang
Rumah ini umum di setiap sudut Sumatera bagian barat, namun tidak semua daerah memiliki status budaya yang sama dengan rumagadang. Rumah Gadang ini hanya bisa dibangun di kawasan yang sudah ada di Nagari. Demikian pula di daerah yang disebut Lantaw ini, rumah adat ini tidak dibangun oleh perantau Manangkaba.
Dalam pelaksanaannya, rumah Gadang dibagi menjadi beberapa bagian tergantung pada jumlah perempuan yang tinggal di sana. Setiap wanita di suku dengan suaminya mendapat kamar. Sementara itu, wanita tua dan anak-anaknya mengambil tempat di sebuah kamar dekat dapur. Gadis remaja menemukan ruang bersama di sisi lain.
Desain rumah Gadan diadopsi oleh dua kelompok adat manangababa. Kelompok pertama menganut prinsip pemerintahan hierarkis dengan menggunakan platform berbasis kruk. Kelompok pejuang kedua tampak melayang di udara.
Tidak jauh dari Kompleks Rumah Gadang terdapat batang kayu yang secara tradisional merupakan tempat peribadatan, tempat peribadatan, dan rumah bagi orang dewasa yang belum menikah