Pontianak adalah salah satu kota di Indonesia, yang terkenal dengan letaknya yang unik. Kota Pontianak memiliki lokasi yang berada di garis khatulistiwa, tepatnya berada pada lintang 0. Letak yang tepat dengan garis khatulistiwa tersebut, memberikan banyak fenomena yang hanya dimiliki oleh Pontianak mulai dari cuaca hingga suasananya. Apabila kamu hendak mengunjungi kota khatulistiwa ini, ketahui cuaca Pontianak terlebih dahulu !
Kota Pontianak, Kota Khatulistiwa
Pontianak adalah Ibu kota Provinsi Kalimantan Barat, berada di tengah garis lintang membuat kota ini kerap disebut denga kota khatulistiwa. Pada bagian utara kota, yaitu di Siantan telah didirikan sebuah Tugu Khatulistiwa sebagai penanda ekuator. Tugu ini dibangun pada tahun 1928 oleh seorang ahli geografi yang berasal dari Negeri Belanda.
Selain terkenal dengan Tugu Khatulistiwa, rupanya ada keunikan lainnya yang juga dimiliki oleh kota Pontianak ini. Kota Pontianak dilalui oleh dua sungai terpanjang di Indonesia yaitu Sungai Kapuas dan Sungai Landak, yang kemudian diabadikan oleh pemerintah kota Pontianak sebagai lambang kota ini.
Cuaca Di Pontianak
Seperti yang telah dijelaskan, kota Pontianak terletak pada garis lintang 0 derajat bertepatan dengan garis khatulistiwa dan 109 derajat, 20 menit, 00 detik Bujur Timur. Dengan garis lintang yang melewati kota Pontianak ini, membuat Pontianak memiliki ikim tropis. Meskipun beriklim panas, namun Pontianak juga memiliki curah hujan tinggi antara 3.000 hingga 4.000 mm pertahun, yang jatuh pada bulan Mei hingga Oktober.
Tingginya curah hujan di tempat ini, membuat hutan yang dipenuhi dengan berbagai pepohonan dapat tumbuh subur. Suhu yang dimiliki di daerah ini rata – rata mencapai 280 hingga 300 derajat celcius pada siang hari, sedangkan pada malam hari suhu dapat mencapai lebih dari 320 derajat celcius.
Sehingga dapat diartikan bahwa, kota Pontianak menjadi salah satu kota di Indonesia yang beriklim panas. Namun meskipun begitu, cuaca Pontianak pun juga tergolong kota yang memiliki curah hujan tinggi. Bagi pengunjung yang ingin mengunjungi atau menetap di kota khatulistiwa ini, akan lebih baik untuk mempersiapkan perlengkapan yang sesuai dengan cuaca kota Pontianak.
Kota Pontianak yang dilewati oleh garis khatulistiwa ini, tidak hanya memberikan cuaca yang berbeda dari tempat lainnya namun juga sebuah fenomena alam yang unik. Setiap dua tahun sekali atau tepatnya apda tanggal 21 hingga 23 Maret dan 21 hingga 23 September, Pontianak akan merasakan dimana Matahari siang tepat berada di atas kepala. Kejadian ini membuat daerah tersebut hampir seluruhnya tidak akan memiliki bayangan.
Sektor Perdagangan dan Pertanian di Pontianak
Keadaan cuaca Pontianak yang tropis namun juga diiringin dengan hujan ini, menjadi berkah tersendiri bagi masyarakatnya. Beberapa masyarkat di Pontianak bekerja sebagai petani dan pedagang, tentu dengan cuaca tersebut dapat memberikan kesuburan pada tanaman. Pertanian yang umum di Pontianak meliputi Ubi, Lidah Buaya, dan berbagai sayuran. Selain itu kota Pontianak pun menjadi penghasil beragam Buah seperti Pisang, Nanas, dan Nangka.
Sektor perdagangan di Pontianak pun cukup meningkat dari tahun ke tahun, hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa pusat perbelanjaan dan berbagai perumahan pontianak terbaru di beberapa lokasi. Menurut sensus pada tahun 2000, jumlah penduduk kota Pontianak mencapai 554.764 jiwa. Penduduk tersebut terdiri dari berbagai suku diantaranya suku Melayu, Dayak, Jawa, Madura, dan suku kebangsaan China.
Kebudayaan yang Ada di Kota Pontianak
Pontianak merupakan salah satu kota yang memiliki keanekaragaman suku seperti Tionghoa, Melayu, hingga Dayak. Dari banyaknya suku yang berada di kota ini, membuat kebudayaan pun semakin banyak dan bermacam macam. Bisa dikatakan bahwa budaya yang ada di kota Pontianak merupakan budaya campuran dari berberapa suku tersebut.
Contohnya saja pada suku dayak, memiliki kebudayaan yang disebut dengan Gawai. Gawai ini merupakan pesta syukur atas kelimpahan panen atau rezeki. Pada masyarakat suku Tionghoa, memiliki sebuah pesta tahun baru imlek atau perayaan lainnya yang dapat menjadi daya tarik para turis.
Selain perpaduan dari kedua budaya tersebut, di Pontianak sendiri pun terdapat beberapa even budaya yang mampu mendatangkan wisatawan, baik dalam negeri maupun manca negara. Festifal seperti Bumi Khatulistiwa merupakan perayaan yang dilakukan setiap dua tahun sekali tepatnya pada tanggal 21 hingga 25 maret. Pada perayaan ini, di sesuaikan pula dengan peristiwa alam Pontianak yaitu kulminasi matahari.
Selain cuaca Pontianak serta perayaan bumi khatulistiwa yang menjadi daya tarik kota ini, kota Pontianak juga memiliki lomba dayung hias dan tradisional. Lomba ini merupakan perlombaan pada sampan sampan tradisional milik masyarakat kota Pontianak, yang dihiasi dengan berbagai ornamen sesuai dengan daerah masing masing.
Dengan perpaduan budaya yang ada pada kota Pontianak, membuat kebudayaan kota khatulistiwa ini pun semakin berlimpah. Setiap perayaan serta perlombaan yang dilakukan di kota ini menjadi daya tarik baik bagi wisatawan lokal maupun manca negara. Hal ini karena setiap perayaan yang memperingati baik budaya maupun cuaca Pontianak, memiliki nilai dan arti yang mendalam sesuai dengan suku yang ada.
Pontianak adalah salah satu kota di Indonesia, merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Barat. Terletak pada garis litntang 0 derajat, tentu membuat kota Pontianak memiliki cuaca yang cukup berbeda diantara daerah lain di Indonesia. Apabila anda hendak mengunjungi kota khatulistiwa ini, sebaiknya persiapkan barang yang sesuai dengan cuaca dan lingkungan Pontianak. Mengemas barang yang sesuai dengan cuaca sebuah daerah, tentu akan memudahkan serta menghemat budget anda,